Rabu, 02 April 2008

Satu Dasawarsa, KAMMI Membangun Khatulistiwa

Tantra Nur Andi
Borneo Tribune, Pontianak

Pemuda menjadi tonggak perubahan besar bagi bangsa ini. Para pemuda yang sebagian besar berstatus mahasiswa diharapkan merupakan orang-orang yang kritis dalam berfikir dan bertindak berdasarkan logika bukan sekadar emosi belaka. Karena pemuda merupakan bagian penting dari masyarakat yang membawa masyarakat ke arah perubahan.
Pemuda tidak boleh melupakan kualitas dirinya, kesadaran masyarakat terhadap pendidikan pemuda menjadi keharusan. Karena gelombang pergerakan pemuda lah yang akan membawa bangsa ini bangkit dari tidur panjang, tapi disayangkan, pemuda saat ini masih lembek, masih mampu terprovokasi oleh isu politik kalangan atas dan termakan oleh tangan-tangan pemegang kekuasaan. ”Pemuda bukan orang yang bungkam akan kenyataan, ia akan bergerak dan mengkritisi yang tidak sesuai dengan idealismenya,” kata Pembantu Rektor III Untan, Eddy Suratman, Sabtu (29/3) usai talkshow KAMMI bertema Kaum Muda Membangun Khatulistiwa di gedung Islamic Centre Masjid Mujahidin Pontianak.
Dikatakannya kondisi pemuda di Kalbar saat ini sekitar 5 persen pemuda yang tidak bisa baca tulis, 14 persen pemuda yang benar-benar pengangguran, 30 persen pemuda yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan 79 persen pemuda di Kalbar tidak ada dalam bangku sekolah.
Karena itu pemuda harus memperbaiki kualitas diri. Tidak hanya dibangku pendidikan namun harus turun langsung melihat kondisi masyarakat. Yang terpenting pemuda harus dapat membantu masyarakat paling tidak dengan menyuarakan hak-hak masyarakat pada pemerintah.
Ketua MUI Kalimantan Barat, Abdul Zaim mengatakan pemuda harus terus berjuang melakukan perubahan moral di masyarakat. Pemuda juga harus dapat memberikan contoh bagi masyarakat dalam segala tindakannya. Jangan sampai pemuda justru terjerumus ke perilaku amoral seperti seks bebas, pornografi dan narkoba.
Ketua Panitia Hari Lahir (Milad) KAMMI ke X, Nurbani mengatakan (29/3) ini tepat satu dasawarsa usia KAMMI. Diusianya yang ke X KAMMI mencoba memberikan yang terbaik bagi kebangkitan kota khatulistiwa. Sesuai jargonnya Menuju Muslim Negarawan, KAMMI mencoba membangun kultur membaca, menulis dan diskusi. Kata Negarawan, merujuk pada kualitas pemimpin puncak suatu negara.
“KAMMI ingin melahirkan kader-kader pemimpin yang memiliki basis ideologi Islam yang mengakar, pengetahuan dan pemikiran yang mapan, idealis, konsisten, dan berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa. Serta mampu menjadi perekat komponen bangsa untuk upaya perbaikan,” katanya.
KAMMI menyadari pemuda memiliki potensi luar biasa yang seharusnya lebih diutamakan jika ingin Kota khatulistiwa maju. Sebagai pemuda setidaknya memiliki 2 peran. Pertama, sebagai agent of change (agen perubahan). Kedua, sebagai iron stock (sumber daya bangsa masa depan).
Generasi muda adalah generasi bersifat idealis pada cita-cita bangsanya. Generasi muda generasi yang selalu kritis terhadap kondisi yang stagnan (status quo). Maka KAMMI bekerjasama dengan seluruh elemen gerakan mahasiswa dan pemuda dalam kesamaan prinsip komitmen kebangsaan yang tulus, bukan karena kepentingan politik pragmatis. Di usianya yang ke -X KAMMI mengadakan acara dengan tema besar Satu Dasawarsa KAMMI Membangun Khatulistiwa.
Acara MILAD KAMMI Ke-X antara lain KAMMI road show to campus, seminar politik, training politik, kajian gender dan feminisme, lomba menulis artikel, pawai keliling kota Pontianak, dan talkshow yang dihadiri oleh pelajar se-kota Pontianak, JPRMI (Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia), OKP dan Mahasiswa.
Setelah talkshow, panitia mengumumkan pemenang lomba menulis artikel. Juara I Imran Ramadhan, siswa MAN 2 Pontianak, Juara II Mahmuda, siswi SMA Muhammadiyah 2 Pontianak, dan juara III Rhomadon, mahasiswa Fakultas Kedokteran Untan.
Selain talk show, KAMMI akan menggagas berdirinya Komunitas Pemuda Khatulistiwa (KOMPAK) yang menyatukan pemuda, pelajar dan mahasiswa. KAMMI berharap dengan adanya komunitas seperti ini, pemuda akan lebih terberdayakan potensinya. Karena banyak sekali kompetensi yang harusnya dimiliki seorang pemuda jika ingin memajukan kota Khatulistiwa.


0 komentar: