Senin, 31 Maret 2008

Lima Lagi Calon KPUD Kalbar Segera Gugur

Tantra Nur Andi
Borneo Tribune, Pontianak

Setelah melalui tes assesment psikologis dan wawancara, dari 20 orang calon KPUD yang mengikuti tes tersebut, Senin (24/3) kemarin, Tim Seleksi KPUD Kalbar menetapkan 10 ang lulus tes.
“10 peserta yang lulus ini ditetapkan berdasarkan nilai yang tertinggi dari hasil tes assesment psikologis dan wawancara,” kata Ketua Tim Seleksi KPUD Kalbar, Chairil Effendi, Rabu (25/3) diruang kerjanya.
Dikatakannya mereka yang lulus adalah yang mendapatkan nilai diatas 50 dari hasil penjumlahan dua item tes tersebut. Penilaiannya dibuat dalam 4 kuadran, yaitu kuadran pertama nilai terbaik, kuadran kedua nilai baik, kuadran ketiga nilai cukup dan kuadran keempat nilai kurang. Peserta yang mendapat nilai dikuadran 4 dinyatakan tidak lulus karena nilai dibawah 50. 10 nama calon KPUD Kalbar ini pada 16 April mendatang akan mengikuti fit and proper test yang akan diadakan di Kota Pontianak untuk menetapkan 5 orang anggota KPUD Kalbar. Jadi fit and proper test untuk 10 calon KPUD Kalbar ini tidak jadi dilaksanakan di Jakarta tapi tim seleksi dari Jakarta yang datang ke Pontianak untuk melaksanakan fit and proper tes. 10 nama tersebut pertama A.R. Muzammil, (84,58), Hefni Supardi, (83,5), Abriyandi mendapat nilai 79,68, Muhammad Sani (78,88), urutan peringkat kelima yaitu Umi Rifdiawaty, (78,6) keenam Sudianto, (77,5) ketujuh Sofiati, (77,22) urutan kedelapan Khairawati, (75, 8) kesembilan Muhammad Isa (73,88), kesepuluh Delfinus, (73,48).
“Urutan nilai yang diperoleh peserta calon KPUD tidak menjamin akan lulus tes akhir yaitu fit and proper test. Jadi misalkan di 10 besar, calon tersebut memperoleh nilai urutan pertama tapi tidak menutup kemungkinan peserta tersebut tidak lulus fit and proper test,” jelas Chairil.
Dengan penetapan 10 nama ini tugas tim seleksi KPUD Kalbar sudah selesai, wewenang selanjutnya untuk penetapan 5 nama anggota KPUD Kalbar dilakukan oleh KPU Pusat berdasarkan hasil fit and proper test.
Dari 10 nama tersebut jika ada yang berasal dari akademisi, LSM, Ormas dan atau didominasi etnis tertentu adalah suatu hal yang kebetulan. Yang jelas penilaian dari tim seleksi relatif objektif. Dan tim seleksi sangat mempercayai hasil dari tes assesment psikologis karena yang memberikan tes adalah orang-orang yang ahli dalam assesment psikologis. □


0 komentar: