Rabu, 09 April 2008

Musrembang Diknas Kalbar Digelar Hari Ini

Tantra Nur Andi
Borneo Tribune, Pontianak

Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrembang) Dinas Pendidikan Kalbar dilaksanakan hari ini. Jika tahun-tahun sebelumnya Musrembang bidang pendidikan di tingkat provinsi dilaksanakan bersama dengan Dinas-dinas lain. Tapi mulai tahun ini Musrembang Dinas Pendidikan Kalbar dilakukan sendiri. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Ngatman, Selasa (1/4).
”Kegiatan Musrembang ini untuk mengevaluasi program-program yang sudah disusun dan pencapaian hasilnya untuk seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota yang ada di Kalbar,” katanya.
Program-program yang selama ini sudah disusun oleh Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota seperti program perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh akses pendidikan bagi masyarakat. Akan dievaluasi sejauh mana keberhasilannya, apa kendala yang dihadapi masing-masing kabupaten dan kota. Semua kabupaten dan kota akan memberikan evaluasi dan masukan ke Dinas Pendidikan Kalbar. Tiap kabupaten dan kota diminta memberikan penjelasannya tentang perkembangan angka partisipasi kasar di daerahnya, program-program rehab sekolah, usulan bangunan sekolah baru dan formasi guru yang diperlukan. Sehingga Dinas Pendidikan dapat membuat perencanaan dan pengembangan untuk tahun ini.
“Apa saja yang harus direncanakan kedepannya, apa yang harus ditargetkan. Semua akan dibicarakan dalam Musrembang,” ujar Ngatman.
Diknas Kalbar minta penjelasan Departemen Agama tentang perkembangan sekolah Madrasah dan sekolah keagamaan non Islam.
Selain itu Dinas Pendidikan mengundang institusi-instusi yang berhubungan dengan pendidikan seperti Bapeda, DPRD dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang ada di Kalbar untuk sama-sama membicarakan perencanaan dan pengembangan pendidikan Kalbar kedepannya.
Misalnya dengan LPTK FKIP, Diknas Kalbar ingin mengetahui bagaimana dengan ketersediaan lulusan FKIP yang siap menjadi guru. Karena jika semua pihak ingin pendidikan di Kalbar maju dan berkualitas. Maka persoalan kekurangan tenaga guru dan rendahnya kualitas guru harus diatasi.
“Guru merupakan faktor penentu bagi buruk baiknya kualitas pendidikan selain sarana prasarana dan kesejahteraan guru,” jelasnya.
Seluruh stakeholder pendidikan harus saling mendukung dan bekerja sama untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Kalbar. Caranya semua pihak jangan hanya bisa mengoreksi kinerja pihak lain. Tapi mesti instropeksi ke dalam dirinya, apakah sudah benar-benar memberikan perhatian yang besar bagi dunia pendidikan di Kalbar. Dan yang terpenting, mari duduk bersama untuk membuat perencanaan dan pengembangan pendidikan di Kalbar. Agar visi, misi dan program untuk pendidikan di Kalbar dapat dipikirkan bersama dan dikerjakan bersama.
“Mari masing-masing institusi pendidikan di Kalbar harus menata diri dan menyatukan langkah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Kalbar,” ajaknya.


0 komentar: